Kamis, 28 September 2017

2.Lanjutan Sistem Informasi Geografis Hal.29 s/d 55

Edit Posted by with No comments


Kelompok 2 :
Materi : Sistem Informasi Geografis hal 29-55
-          Ekky Bagus A.N
-          Saiddinur
-          Kyky Fitriani
-          Yohanes Manalu
-          Noval R.R

Kebutuhan Informasi Spasial (SIG)

•Peneliti Ilmu Kebumian
–Mempelajari fenomena alam (seperti: gunung meletus dan kebakaran hutan)
•Pemerintah Daerah
–Perencanaan tata ruang wilayah (perkotaan dan pedesaan)
•Ahli teknik
–Perencanaan pembangunan (seperti pembangunan dan lintasan jalan serta letak gedung)
•Ahli Lingkungan
–Pengamatan kualitas lingkungan (seperti air dan udara)
•Sopir
–Bantuan navigasi / perjalanan (lintasan terpendek untuk menghindari macet, demo, tawuran, banjir, kecelakaan)
•Distributor
–Monitoring stock dan distribusi (kebutuhan stock dan sumber komoditi serta lokasi konsumen)

5 Komponen GIS


 1. Perangkat Keras (H/W)
Komputer mencakup:
      –Komputer tunggal,
      –Komputer sistem jaringan dengan server (LAN & MAN)
      –Komputer dengan jaringan Global Internet (WAN)
  •Perangkat Keras Pendukung Sistem GIS, meliputi:
      –Peralatan untuk Pemasukan Data (Input)
      –Peralatan untuk Pemprosesan Data (Process)
      –Peralatan untuk Penyajian Hasil (Output)
      –Peralatan untuk Penyimpanan (Storage)


2. Perangkat Lunak (S/W)
   Perangkat lunak yang mempunyai fungsi: pemasukan data, manipulasi data, Penyimpanan data, Analisis Data, dan Penayangan Informasi Geografi
•Beberapa Persyaratan yang harus dipenuhi dari Software SIG:
   –Merupakan DataBase Management System (DBMS)
   –Memiliki fasilitas Pemasukan dan Manipulasi Data Geografi
   –Memiliki fasilitas untuk Query, Analisis, dan Visualisasi
 –Memiliki kemampuan Graphical User Interface (GUI) yang dapat menyajikan hasil (Penayangan dan Printout) informasi berbasis geografi dan memudahkan untuk akses terhadap seluruh fasilitas yang ada.

3. Data
    Data merupakan komponen yang sangat penting dalam Sistem Informasi Geografis.

4. Sumber Daya Manusia (Manajemen)
•Teknologi SIG menjadi sangat terbatas kemampuannya jika tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM / para pakar) yang mengelola sistem dan mengembangkan sistem untuk aplikasi yang sesuai.
•SDM Pengguna Sistem dan SDM Pembuat Sistem harus saling bekerjasama untuk mengembangkan teknologi SIG. 

5. Metode (Methods)
•Model dan Teknik Pemrosesan yang perlu dibuat untuk berbagai aplikasi SIG. 

SubSistem SIG

 Metode Input

1. Manual Digitizing (vector)
2. Scanning (raster)
3. Remote Sensing (raster)
4. Existing Digital Data (vector and/or raster)
        1.Digital Base Maps (vector)
        2.Databases

•Sumber masukan data
–Peta (bentuk non-digital dan rata2 berbasis vektor)
–Data survei atau statistik
–Data inderaja (Penginderaan Jarak Jauh / Remote Sensing) hasil klasifikasi dan interpretasi (bentuk digital dan berbasis raster, cakupan luas, waktu pengumpulan relatif singkat, bisa multiband, multisensor, multiresolusi, dan multitemporal).

•Global Positioning Systems (GPS)
–Sistem satelit orbit-bumi yang dapat memberikan posisi lokasi pada permukaan bumi dengan tepat (100 meter hingga sub-cm) berdasarkan koordinat lintang (latitude) / bujur (longitude).
–Sistem yang terdiri dari 24 satelit (21 satelit aktif & 3 satelit cadangan) yang mengorbit di bumi yang memancarkan sinyal waktu yang sangat presisi.
–Sinyal-sinyal diterima oleh peralatan elektronik khusus yang biasa disebut GPS receiver.
–Dapat memberikan pengukuran posisi di permukaan bumi secara langsung.

•Remote Sensing (RS)
–Menggunakan satelit atau pesawat untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi.
–Berupa foto digital dengan akurasi peta.
–Satelit2 yang ada berbeda, berdasar seberapa detail informasi bisa didapat, dan spektrum elektromagnetik yang di-’rasakan’.
–Sinyal2 dari satelit dipancarkan ke Stasiun Penerima Bumi à kemudian sinyal2 tersebut ditransformasikan menjadi suatu gambar digital.



Contoh Data Input



Data Output 

•Menampilkan /menghasilkan keluaran seluruh /sebagian basisdata baik dlm bentuk softcopy (on-screen or electronic file) atau hardcopy (paper or film).
•Perlu untuk mengkaji kualitas, akurasi, dan kemudahan dlm penggunaannya utk menghasilkan output yg diinginkan.
•Umumnya sistem berbasiskan vektor yg dpt menghasilkan peta berkualitas lebih tinggi dari pada sistem berbasiskan raster.
•Data Output Devices:
–Pen Plotters, Ink Jet Plotters, Thermal Plotters
–B/W & Color Printers
–Electrostatic Plotters
–Optical Film Writers 

Proses SIG


 

Pendekatan secara Geografis

•Berdasarkan pendekatan dan lokasi geografis, GIS membuat hubungan diantara beberapa aktifitas/kasus:
–Melihat data secara geografis sering dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam serta gambaran yang lebih jelas
–Menghubungkan antara beberapa aktifitas/kasus sering tidak dapat dilakukan tanpa GIS, padahal hal tersebut sangat penting untuk dilakukan
–Misal: kita bisa menghubungkan antara sumber polusi dengan wabah penyakit

 

Beberapa Contoh Penggunaan GIS

•Jaringan jalur transportasi (jalan):
–Pengalamatan, rute kendaraan, penjadwalan kendaraan, analisa lokasi, dll.
•Manajemen fasilitas:
–Penempatan pipa dan kabel bawah tanah, load- balancing jaringan listrik, perencanaan perawatan fasilitas, dll.
•Pengelolaan/pembagian area:
–Pembuatan zona2 (RT,RW,dll), pengaturan kualitas air, rencana pembangunan.
•Berbasis pada Sumber Daya Alam:
–Pengelolaan hutan, perencanaan tempat rekreasi, pengaturan lahan pertanian, pemodelan air tanah, dll

Area Penggunaan GIS

•Utilities
•Marketing
•Transportation
•Urban / Cadastre
•Health provision
•Epidemiology
•Demography
•Emergency response
•Social sciences and humanities
•Natural Resources Management
•Ecology
•Climatology
•Global change research
•Oceanography
•Famine early warning
•Navigation
•Agriculture 

Rabu, 27 September 2017

1.Introduction GIS

Edit Posted by with No comments



Kelompok 1 :
Materi : Sistem Informasi Geografis hal 1-28
-          Nur Hikmah
-          Arnita
-          Ahmad Zulhaidi
-          Novi Tri Lestari
-          Didit


Introduction GIS
 
     Pada awalnya beberapa pengguna (peminat) membuat dan membutuhkan peta, meliputi: bidang militer, urusan pertanahan, dinas suvei dan pemetaan (topografi), geodesi/geomatika, hidrografi, kartografi, pengelola sumber daya alam dan perencanaan & teknik sipil.
     Saat ini, hampir semua komunitas bisnis ingin menampilkan semua entity keseluruhan yg terkait bisnisnya diatas peta.
–Informasi: progres kerja, konteks, lingkungan, entitas eksternal, kompetitor, rekanan.
–Maupun untuk: DSS, strategi promosi, distribusi, ekspansi, dsb.
Yang disebut dengan PETA, adalah:
– Representasi 2D dari suatu ruang 3D.
– Gambaran rupa bumi yang diproyeksikan pada medan datar.
– Gambaran suatu wilayah yang didalamnya memuat berbagai informasi tentang wilayah tersebut.
Sedangkan, ilmu yg mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.

Bentuk Peta:
–Peta secara manual (kertas, kulit hewan)
–Teknologi komputer (computer mapping): sbg alternatif untuk menyajikan peta secara lebih tepat dan cepat. Karna mampu menampilkan gambar & grafik baik 2D dan 3D, serta kemampuan komputasi dalam menangani database.
Peta memuat data yg mengacu (me-reference) ke permukaan bumi, menurut:
(a) Posisi (lintang bujur), maupun
(b) Informasi (atribut) yg terkandung pada posisi tsb. 

Jenis - Jenis Peta 


•Peta Multiguna
– Menggambarkan topografi suatu daerah (kondisi fisik: gunung, danau, kota, dsb.) dan batas-batas administrasi suatu wilayah (kelurahan, kecamatan, propinsi, negara). 
•Peta Tematik
– Menampilkan distribusi keruangan dari kenampakan seperti vegetasi, tanah, geomorfologi, geologi dan sumber daya alam.
•Peta Sosial Ekonomi
– Peta kependudukan, desa tertinggal, peninggalan sejarah, dll.
     Dengan kebutuhan suatu peta yg memuat berbagai informasi atributnya berferensi georgafis, maka perlu adanya sistem informasi berbasis komputer yg handal dan cepat dalam pembuatan dan pengolahannya, sehingga dibangunlah SIG (Sistem Informasi Geografis).


 SIM Vs SIG

•Sistem Informasi Manajemen (SIM): sistem informasi yg digunakan utk menyajikan informasi dlm mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dlm suatu organisasi.
•Sistem Informasi Geografis (SIG): sistem berbasis komputer yg digunakan utk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis.
•SIG menggunakan data yg berferensi geografis (data dikaitkan dgn letak geografis/koordinat spasial permukaan bumi) untuk mendukung analisa spasial.

 

Beberapa definisi GIS

• GIS merupakan Suatu rangkaian tool yang powerful untuk mengumpulkan, menyimpan, mendapatkan kembali, mentransformasikan dan menampilkan data spasial dari dunia nyata untuk kepentingan tertentu, Burrough and McDonnell 1998.
• GIS merupakan sistem informasi yg digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial, utk mendukung pengambilan keputusan dlm perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. (Murai dalam Prayitno, 2000).

 

Informasi Geografis / Geospatial

•Menyangkut lingkungan, wilayah dan isinya, tidak hanya menyangkut potensi dan distribusi sumber dayanya, tetapi juga menyangkut keruangan dan ekologi dalam konteks suatu wilayah, baik bagian darat, laut maupun lingkungan kehidupan.(ekologi: ilmu yg mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya).
•Merupakan representasi fakta-fakta dari kondisi fisik maupun sosial ekonomi yang ada
di permukaan bumi. Fakta-fakta tsb merupakan hasil dari penelitian dan pengamatan.




Karakteristik SIG

•Merupakan hasil pengembangan perangkat keras (hardware) dan lunak (software) untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis komputer.
•Melibatkan para ahli / pakar geografi, informatika dan komputer, serta para ahli dan aplikasi terkait.
•Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya.
•Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis (posisi/koordinat), dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.
•Bukan hanya sekedar pengubahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta digital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak) kembali.
•Tetapi mampu mengumpulkan, menyimpan, mentrans- formasikan, menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis (manage) data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
•Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah (problem solving) atau untuk memudahkan bagi para pengambil keputusan (decision support system). Contoh: penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti curah hujan, suhu, angin, kondisi awan.
•Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang. (dijitasi peta, informasi atribut).

5 Cara Memperoleh Data/Informasi Geografis

1.Survei lapangan:
– Pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel (polusi air), pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
2.Sensus:
– Dilakukan dgn pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan; pengumpulan data secara nasional dan periodik (sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan tanah).
3.Statistik:
– Merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu pd stasiun pengamatan dan analisis data geografi tersebut.
– Contoh: data curah hujan.
4.Tracking:
– Merupakan cara pengumpulan data menurut periode tertentu utk tujuan pemantauan atau pengamatan perubahan.
– Contoh: kebakaran hutan, gunung meletus, debit air sungai.
5.Penginderaan jarak jauh (inderaja atau Remote Sensing):
– Merupakan ilmu dan seni utk mendapatkan informasi suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dari sensor pengamat tanpa harus kontak langsung dgn obyek, wilayah atau fenomena yg diamati.

3 Aspek Penting dari Mutu Informasi Spasial (SIG)

1.Kuantitas luas areal tingkatan wilayah yg diperlukan (cakupan: seluruh area atau hanya bagian area tertentu saja).
2.Kualitas dan tingkat kepercayaan data yg dikumpulkan (metode pengumpulan, ketelitian, update terakhir, referensi, dll).
3.Kecepatan dan ketepatan perolehan informasi yg dibutuhkan (tingkat kepuasan pemakai).

3 Pendekatan Analisis SIG

1.Spatial Analysis (analisis keruangan):
–Faktor-faktor dan pola penyebaran serta pengendalian pola untuk tujuan efisiensi dan keseimbangan.
2.Ecological Analysis (analisis ekologis):
–Interpretasi hubungan atau interaksi antara manusia dan variabel lingkungan.
3.Regional Complex Analysis (analisis komplek wilayah):
–Kombinasi dari pendekatan analisis diatas.