Rabu, 27 September 2017

1.Introduction GIS

Edit Posted by with No comments



Kelompok 1 :
Materi : Sistem Informasi Geografis hal 1-28
-          Nur Hikmah
-          Arnita
-          Ahmad Zulhaidi
-          Novi Tri Lestari
-          Didit


Introduction GIS
 
     Pada awalnya beberapa pengguna (peminat) membuat dan membutuhkan peta, meliputi: bidang militer, urusan pertanahan, dinas suvei dan pemetaan (topografi), geodesi/geomatika, hidrografi, kartografi, pengelola sumber daya alam dan perencanaan & teknik sipil.
     Saat ini, hampir semua komunitas bisnis ingin menampilkan semua entity keseluruhan yg terkait bisnisnya diatas peta.
–Informasi: progres kerja, konteks, lingkungan, entitas eksternal, kompetitor, rekanan.
–Maupun untuk: DSS, strategi promosi, distribusi, ekspansi, dsb.
Yang disebut dengan PETA, adalah:
– Representasi 2D dari suatu ruang 3D.
– Gambaran rupa bumi yang diproyeksikan pada medan datar.
– Gambaran suatu wilayah yang didalamnya memuat berbagai informasi tentang wilayah tersebut.
Sedangkan, ilmu yg mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.

Bentuk Peta:
–Peta secara manual (kertas, kulit hewan)
–Teknologi komputer (computer mapping): sbg alternatif untuk menyajikan peta secara lebih tepat dan cepat. Karna mampu menampilkan gambar & grafik baik 2D dan 3D, serta kemampuan komputasi dalam menangani database.
Peta memuat data yg mengacu (me-reference) ke permukaan bumi, menurut:
(a) Posisi (lintang bujur), maupun
(b) Informasi (atribut) yg terkandung pada posisi tsb. 

Jenis - Jenis Peta 


•Peta Multiguna
– Menggambarkan topografi suatu daerah (kondisi fisik: gunung, danau, kota, dsb.) dan batas-batas administrasi suatu wilayah (kelurahan, kecamatan, propinsi, negara). 
•Peta Tematik
– Menampilkan distribusi keruangan dari kenampakan seperti vegetasi, tanah, geomorfologi, geologi dan sumber daya alam.
•Peta Sosial Ekonomi
– Peta kependudukan, desa tertinggal, peninggalan sejarah, dll.
     Dengan kebutuhan suatu peta yg memuat berbagai informasi atributnya berferensi georgafis, maka perlu adanya sistem informasi berbasis komputer yg handal dan cepat dalam pembuatan dan pengolahannya, sehingga dibangunlah SIG (Sistem Informasi Geografis).


 SIM Vs SIG

•Sistem Informasi Manajemen (SIM): sistem informasi yg digunakan utk menyajikan informasi dlm mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dlm suatu organisasi.
•Sistem Informasi Geografis (SIG): sistem berbasis komputer yg digunakan utk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis.
•SIG menggunakan data yg berferensi geografis (data dikaitkan dgn letak geografis/koordinat spasial permukaan bumi) untuk mendukung analisa spasial.

 

Beberapa definisi GIS

• GIS merupakan Suatu rangkaian tool yang powerful untuk mengumpulkan, menyimpan, mendapatkan kembali, mentransformasikan dan menampilkan data spasial dari dunia nyata untuk kepentingan tertentu, Burrough and McDonnell 1998.
• GIS merupakan sistem informasi yg digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial, utk mendukung pengambilan keputusan dlm perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. (Murai dalam Prayitno, 2000).

 

Informasi Geografis / Geospatial

•Menyangkut lingkungan, wilayah dan isinya, tidak hanya menyangkut potensi dan distribusi sumber dayanya, tetapi juga menyangkut keruangan dan ekologi dalam konteks suatu wilayah, baik bagian darat, laut maupun lingkungan kehidupan.(ekologi: ilmu yg mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya).
•Merupakan representasi fakta-fakta dari kondisi fisik maupun sosial ekonomi yang ada
di permukaan bumi. Fakta-fakta tsb merupakan hasil dari penelitian dan pengamatan.




Karakteristik SIG

•Merupakan hasil pengembangan perangkat keras (hardware) dan lunak (software) untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis komputer.
•Melibatkan para ahli / pakar geografi, informatika dan komputer, serta para ahli dan aplikasi terkait.
•Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya.
•Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis (posisi/koordinat), dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.
•Bukan hanya sekedar pengubahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta digital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak) kembali.
•Tetapi mampu mengumpulkan, menyimpan, mentrans- formasikan, menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis (manage) data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
•Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah (problem solving) atau untuk memudahkan bagi para pengambil keputusan (decision support system). Contoh: penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti curah hujan, suhu, angin, kondisi awan.
•Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang. (dijitasi peta, informasi atribut).

5 Cara Memperoleh Data/Informasi Geografis

1.Survei lapangan:
– Pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel (polusi air), pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
2.Sensus:
– Dilakukan dgn pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan; pengumpulan data secara nasional dan periodik (sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan tanah).
3.Statistik:
– Merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu pd stasiun pengamatan dan analisis data geografi tersebut.
– Contoh: data curah hujan.
4.Tracking:
– Merupakan cara pengumpulan data menurut periode tertentu utk tujuan pemantauan atau pengamatan perubahan.
– Contoh: kebakaran hutan, gunung meletus, debit air sungai.
5.Penginderaan jarak jauh (inderaja atau Remote Sensing):
– Merupakan ilmu dan seni utk mendapatkan informasi suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dari sensor pengamat tanpa harus kontak langsung dgn obyek, wilayah atau fenomena yg diamati.

3 Aspek Penting dari Mutu Informasi Spasial (SIG)

1.Kuantitas luas areal tingkatan wilayah yg diperlukan (cakupan: seluruh area atau hanya bagian area tertentu saja).
2.Kualitas dan tingkat kepercayaan data yg dikumpulkan (metode pengumpulan, ketelitian, update terakhir, referensi, dll).
3.Kecepatan dan ketepatan perolehan informasi yg dibutuhkan (tingkat kepuasan pemakai).

3 Pendekatan Analisis SIG

1.Spatial Analysis (analisis keruangan):
–Faktor-faktor dan pola penyebaran serta pengendalian pola untuk tujuan efisiensi dan keseimbangan.
2.Ecological Analysis (analisis ekologis):
–Interpretasi hubungan atau interaksi antara manusia dan variabel lingkungan.
3.Regional Complex Analysis (analisis komplek wilayah):
–Kombinasi dari pendekatan analisis diatas.



0 komentar:

Posting Komentar